Perlite
Suatu kesempatan yang langka, ketika saya berkunjung untuk mengikuti seminar internasional di Thailand, saya mendapat kesempatan untuk berkunjung ke salah satu tambang perlit, di Pnomchat hill, di Provinsi Lopburi. Provinsi berjarak 200 km dari Bangkok, dan ditempuh dengan perjalanan darat sekitar 3 jam dari Bangkok menggunakan shuttle bus.
Pemilik tambang ini merupakan dosen dari salah satu universitas di Thailand, yang namanya susah untuk diingat, namun dari penjelasan yang dia buat dari slide nya, di gubug tempat dia menyimpan perlit yang sudah diolah, menunjukkan dia sangat mengenal baik karakteristik dari endapan tersebut. Memang, tidak banyak orang yang bisa bergerak pada 2 sisi yang berbeda, menjadi pengajar, namun juga menjadi pengusaha di bidang yang dia tekuni
Sebagai pendahuluan, perlite (perlit) adalah salah satu batuan piroklastik, salah satu tipe dari volkanik-glass, yang dapat mengembang dan menjadi sangat berpori ketika dipanaskan. Berasal dari bahasa Perancis "Pearl", yang menunjukkan kilap mutiara dari batuannya. Ketika dipanaskan, perlit dapat mengembang hingga 20x dari volume sebenarnya. Prinsipnya sama seperti kita membuat pop corn, dimana volume akan mengembang, namun menjadi lebih ringan. Perlit umumnya berwarna abu-abu hingga hijau, namun bisa berwarna cokelat, biru, ataupun merah. Setelah dipanaskan, perlit akan berwarna abu-abu hingga putih.
Volcanic glass umumnya terbentuk akibar adanya lava yang membeku dari letusan gunung berapi dan membeku dengan cepat. Karena membeku dengan cepat, tidak terbentuk kristal secara sempurna, dan tidak ada kesempatan air akan keluar dari material tersebut. Perlit merupakan grup silikat, yang mempunyai kadar silika yang sangat tinggi.
Pada daerah yang saya kunjungi, perlit berasosasi dengan tuff dan batu-apung (pumice), yang juga merupakan produk dari batuan piroklastik, dan juga berasosiasi dengan devitrified perlite. Klasifikasi dari material tersebut dibagi berdasakan kenampakan fisik dari batuan.
Banyak struktur minor yang bisa diamati, seperti adanya laminasi, micro-folding atau perlipatan mikro, serta adanya fragmen batuan yang terperangkap dan terkompaksi, sebagai produk adanya letusan di masa lampau.
Setelah perlit diberaikan dengan menggunakan bahan peledak, perlit kemudian diangkut menggunakan dumptruck dan back hoe, untuk kemudian di remukkan dengan menggunakan crusher, dan dibakar sehingga perlit mengembang, dan menjadi sangat ringan. Bahkan perlit yang semula keras, ketika sudah menjadi serbuk dan diletakkan di atas air, perlit akan mengambang di atas air tersebut.
Perlit mempunyai banyak manfaat. Menyerupai bentonit, zeolit, yang dimanfaatkan sebagai penukar ion, perlit juga dapat dipakai untuk keperluan tersebut. Pembuatan beton ringan, kosmetik, campuran bahan makanan hewan dan tumbuhan, penjernih air, merupakan sebagian kecil dari manfaat perlit. Di akhir kesempatan. pemilik tambang tersebut berbaik hati memberikan kami kosmetik, yang diyakini bisa memutihkan wajah. Minat mencoba?
Di Indonesia, tambang perlit berasosiasi dengan obsidian, yang berada di Samarang, Garut yang ulasan singkatnya pernah saya tuliskan disini.
Di Indonesia, tambang perlit berasosiasi dengan obsidian, yang berada di Samarang, Garut yang ulasan singkatnya pernah saya tuliskan disini.
Tambang Perlit, Pnomchat Hill-Provinsi Lopburi, Thailand