Hampir 1 minggu lebih, 60 kg batu saya kumpulkan untuk penelitian disertasi saya. Lokasi penelitian saya ada di Sulawesi Selatan, 8 jam perjalanan darat dari Makassar. Karena jumlah batu yang sangat berat, 51kg saya kirim, sisanya saya bawa melalui bagasu pesawat. Saya kirim batunya dengan jasa kargo. Cara mengirim batu melalui jasa kargo pernah saya ulas disini.
Setelah batu saya bungkus dengan karung, saya bawa ke kargo bandara, tiba-tiba ada seorang bapak-bapak paruh baya datang ke saya. Mungkin karena saya membawa palu geologi di tas saya dan membawa 4 sak batu, akhirnya dia penasaran dan datang ke saya.
A: saya, B: si Bapak, lokasi pembicaraan di kantor sebuah jasa pengiriman barang di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar
B: Mas, mau ngirim batu ke Jawa ya?
B: Oh gitu ya Mas. Batu yang dikirim batu akik Mas?
A: (mulai ada yang aneh) Engga Pak, batu biasa aja, buat saya sekolah
B: Hoo, gitu ya,, berarti Mas ngerti tentang akik kan ya?
A: Iya sedikit-sedikit sih Pak, ada apa gitu?
B: Saya boleh minta tolong di cek kan batu akik saya asli atau engga ya.
(saya lupa, si Bapak menyebutkan nama batu - yang menurut saya adalah nama dagang -, warna nya hijau agak kemerahan. Tapi saya agak merasa aneh, sepertinya ini bukan batuan beku, lebih mirip sedimen hingga metamorf, dan kalau boleh menebak, sepertinya itu marmer).
A: Maksudnya saya cek batu ini asli atau engga Pak?
B: Iya Mas,,
(Saya keluarin lah pisau lipat saya, yang katanya bisa buat dipakai buat defusal bomb (ada tulisan EOD di pisau saya - Explosive Ordnance Disposal . Sebenarnya saya beli pisau ini sesuai keperluan dasar saya, pisau, gergaji, dan beberapa tools lain yang kira-kira bisa awet kalau ada kebutuhan mendesak)
A:Pak, kalau ini tergores,masalah ga pak?"
B:Oh ndak papa mas, batu saya asli kok
A: Sebelum itu saya coba pisau saya sama asbak ya pak,karena harusnya pisau saya g bisa nggores kaca. Ujung pisau mempunyai skala Mohs kekerasannya 6 (apa itu skala Mohs, silahkan buka tentang pengalaman saya menemukan Topaz di Jambi dan kalsit dengan belahan yang bagus di Padalarang ). Kaca yang didominasi dengan kuarsa dan zirkon kekerasannya 5,5. Secara teori, kaca akan tergores oleh pisau. Saya asumsikan batu akik tadi keras dengan skala mohs di atas 7.
A: Pak, saya gores ya asbaknya.
B: Iya Mas, silahkan.
(saya gores lah asbak itu sepanjang 3 cm, dan memang tergores. Setelah itu saya tunjukkan bekas goresannya, dan lanjut ngobrol-ngobrol lagi dengan si Bapak). Selang beberapa menit, tiba-tiba... praaaaang..pecah asbaknya).
A: Waaah, maaf Pak, asbaknya pecahkan Saya gores sedikit kok pecahnya sampe segitu (sambil garuk-garuk kepala baru sekali jumpa kayak gini)
B: Waduh bisa gitu yaA: Gimana pak, masih mau diuji batunya?
B: Iya mas ga papa
A: Sebelum itu saya coba yg lain ya Pak. Sebenarnya saya bawa semacam pena yang ujungnya sudah ada mineralnya, mulai dari yang paling lunak sampai paling keras, skala mohs 3-9. Cuma nanti aja Pak kalau Bapak penasaran bisa saya pakai. Saya bawa HCl, kalau HCl saya teteskan ke tembok atau lantai,nanti bakal berbuih krn ada kandungan karbonat (CaCO3). Batu akik ga boleh berbuih, klo berbuih berarti batu bapak bisa jadi marmer. (saya terpaksa bilang tebakan batu saya ke si Bapak).
Saya teteskan lah HCl itu ke tembok, dan tembok karena mengandung kalsit akan berbuih. Marmer pun yang ada di lantai kalau ditetesi HCl juga akan berbuih.
B: Iya Mas, ga papa...
A: Pak, kalau batunya tergores gimanaB: Ga papa Mas, batu saya asli dan keras kok.
A: Ya sudah saya gores akik bagian belakangnya ya Pak
(Dan....... Batunya tergores....krik krik...)
B: Mungkin Mas nge gores lem nya. Coba aja yang bagian atas ga papa kok
A: Beneran Pak?
B: Iya Mas,,
A: (Dan....... Batunya tergores lagi....krik krik...)
B: %^&*^%$#$#@* (orangnya langsung melengos keluar)
Hmmm,, jadi? Di tengah maraknya penipuan, alangkah baiknya kita mengenali apa itu batumulia. Bagaimana cara mengetahui mana yang asli mana yang tidak? Sebelum kita salah berekspetasi tinggi, saya sempat beberapa kali menulis tentang referensi tentang batu mulia di bawah halaman ini. Selamat bereksperimen dengan Leatherman dan batu akik
Marmer di tambang besi, Waldenstein, Austria. Link bacaan disini
0 comments:
Post a Comment
Komentar akan dimoderasi oleh penulis sebelum tayang. Terima kasih