Ketika saya dikabari oleh istri saya bahwa dia hamil, saat itu saya berada di kota Jambi, sedang ada tugas negara untuk survey potensi batubara di provinsi yang terkenal dengan sungai Batanghari-nya. Pagi-pagi ketika saya diberi tahu oleh istri melalui sms, senang tak terduga mendapat amanah dari Allah, setelah 2 bulan sebelumnya saya menunggu-menunggu, ternyata masih kosong. Dihitung mundur, ternyata "calon" bayi nya sepertinya jadi pas sebelum saya ke Fukuoka. Alhamdulillah, tokcer juga ternyata saya. Ga terbukti mitos banyak bersepeda bikin mandul. Hehehe
Setelah usia kehamilan mulai beranjak, saya rutin mendampingi istri saya untuk cek up. Memang bukan hal yang mudah masuk ke rumah sakit ibu anak. Saya masih belum biasa dengan teriakan bayi-bayi kecil hampir di semua ruangan, dan akhirnya saya membayangkan bagaimana rasanya ketika harus mendampingi ketika akan melahirkan.
Ketika beranjak usia kehamilan 40 minggu, akhirnya waktu itu tiba. Saya menemani istri ketika dia harus meronta kesakitan karena induksi obat yang diberikan untuk merangsang pembukaan, kemudian betapa istri menahan hingga waktu yang ditentukan oleh dokter kandungan untuk menahan "ngeden" alias "mengejan", dan betapa saya dibuat lemas ketika melihat sendiri proses kelahiran secara normal. Huah, saya bisa merasakan bagaimana beratnya melahirkan anak.
Sejak kelahiran si jabang bayi, muncullah rasa hormat yang teramat sangat untuk kaum wanita, terutama untuk seorang Ibu, yang bersusah payah mengandung dan melahirkan sang bayi. Saya langsung teringat ketika saya masih belajar di bangku Madrasah, tentang ayat di Al Quran mengenai Ibu di QS Al Ahqaaf dan QS Luqman, yang setelah saya telusuri bunyinya sebagai berikut,
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni’mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai. berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (Qs. Al Ahqaaf : 15).
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun . Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Qs. Luqman : 14).
Tak kuasa saya mengucurkan air mata ketika saya melantukan adzan dan iqomah di telinga si mungil. Teriring doa yang indah untuknya, .
"Asyhadu Anlaa Ilaa Ha Illallah, Wa Asyhadu Anna Muhammad Dar Rasulullah.. AlhamdulillahI Rabbil Alamin telah lahir putri pertama kamI pukul 10 pagi ini, yang kami beri nama Aqila Vanda Nusantara, teriring doa di balik namanya, kelak menjadi Putri Vidya Sari dan Andy Yahya (VANDA) yang cerdas (AQILA) dan cantik seperti anggrek Vanda dari tanah Jawa, yang akan menyinari negara yang disebutkan oleh Gajah Mada dalam Sumpah Palapa, Ki Hajar Dewantara, dan Pramoedya Ananta Toer, NUSANTARA"
Tepat ketika lahir, anak harus dihangatkan karena BBLR (Berat Badan Lahir Rendah, seharusnya 2,5kg, Aqila hanya 2,4kg )
Aqila umur 2,5 minggu, cantik ya..
Aqila umur 3 minggu, the smiling baby :D
update Agustus 2017
0 comments:
Post a Comment
Komentar akan dimoderasi oleh penulis sebelum tayang. Terima kasih